Pages

Welcome

Get Gifs at CodemySpace.com

Rabu, 02 November 2011

3 penyakit Berbahaya

Tiga penyakit berbahaya AIDS, TB Paru dan Malaria (ATM). Ketiga penyakit tersebut harus diberantas karena menular dan telah menjadi program dunia yang tergabung dalam Millenium Development Goals (MDGS).
Komitmen untuk pemberantasan tiga penyakit ATM itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Sumut, dr Candra Syafei SpOG melalui Kepala Seksi Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (Kasi P2PL), Sukarni SKM. Menurutnya, tiga penyakit itu menjadi prioritas Dinas Kesehatan Sumut hingga 2014 karena penyakit tersebut menyangkut banyak orang dan mempunyai dampak besar yang dialami. Dia menyebutkan, perkiraan AIDS secara nasional dengan perbandingan kurang dari 1 persen sampai tahun 2014. Bila perkiraan di Sumut dari 7 ribu per 13 juta penduduk dan yang baru ditemukan sekitar 4 ribu.
Berdasarkan hitungan populasi beresiko, jumlah penderita terbesar yaitu Medan, Deli Serdang, Pematang Siantar, Langkat dan Samosir. Begitu juga berdasarkan jumlah Wanita Pekerja Seks (WPS). Sedangkan untuk penyakit Tuberculosis (TB) Paru, terang Sukarni dalam program MDGs ditarget sebesar 160 per 100 ribu penduduk. TB yang tidak menular ditargetkan sebesar 30 persen dari 160 per 100 ribu penduduk. “Hal ini karena jumlah TB yang tidak menular masih sedikit,” ujarnya.
Sementara itu, jumlah penderita TB terbesar yaitu Medan, Deli Serdang, Simalungun, dan Langkat. Hal ini tergantung dari jumlah penduduk di setiap kabupaten/kota. “Targetnya menemukan 70 persen penderita TB Paru menular. Ini harus ditemukan dan diobati sampai sembuh,” tegas Sukarni. Sedangkan tahun 2010, sambungnya, target penderita TB di Sumut yang ditemukan mencapai 76 persen. Hingga Maret 2011 ini baru sekitar 18,4 persen dari target pada 2011 ini sebesar 80 persen. Meningkatnya target itu, dipaparkannya sekarang ini dilaksanakan sosialisasi TB dan rumah sakit untuk mengikuti program DOTS. Ada sebanyak 16 Rumah sakit di Medan yang baru ikut program tersebut.
Penyakit Malaria, dia mengutarakan tahun 2010 sebanyak 8.034 penderita di Sumut. Hingga Mei 2011 berjumlah 2.776 orang penderita. Bila jumlah terbesarnya di kabupaten/kota tergantung jumlah penduduknya. Dihitung berdasarkan jumlah positif per jumlah penduduk pada 2011. Hingga April tahun ini, jumlah terbesarnya ada di Nias Selatan (Nisel) dan Madina. Upaya untuk MDGs, intinya kata Sukarni, penemuan sumber penularan positif dan memutuskan rantai penularan untuk mengurangi angka kesakitan dan kematian.
“Kami lakukan sosialisasi agar jangan orang yang sehat kena penyakit ATM, baik melalui leaflet dan sosialisasi. Siapkan pelayanan di Puskesmas dan rumah sakit, kalau sudah sakit jangan sampai meninggal atau cacat,” ucapnya. Lebih lanjut, dia menyampaikan untuk pencegahan penyakit malaria di dua kawasan tersebut, sudah didistrribusikan 400 ribu kelambu pada resiko tinggi seperti pada ibu hamil dan bayi atau balita di daerah endemis. “Pemkab/Pemko diharapkan ikut berperan dalam pembiayaan seperti operasional klinik VCT atau sharing cost,” pungkasnya.